Siapa yang Beradab?

Rabu malam yang lalu, sebuah acara debat di televisi membahas tentang RUU APP yang menghadirkan anggota PANSUS RUU APP anti dengan RUU APP yang sedang digodok sekarang dan Anggota DPR serta ORMAS Islam yang pro dengan RUU yang sekarang. Beberapa saat kemudian, perdebatan memanas dan kubu yang anti-RUU APP mengatakan bahwa RUU yang sedang digodok sekarang ini akan mengkategorikan orang Papua sebagai pelaku pornografi dan bisa dikenakan sanksi. Sedangkan pembelaan dari kubu yang pro dengan RUU APP berkata, dengan bahwa seharusnya ‘kita’ membawa peradaban dan memberikan mereka baju. Dalam benak saya kemudian timbul pertanyaan, “Apakah memang orang Papua tidak beradab?” Kemudian, segera saja, jawaban yang sangat sederhana muncul, “Mereka adalah orang yang beradab”.

Suku Dani, tidak beradabkah?

Suku Dani, tidak beradabkah? (Courtesy:http://s3.amazonaws.com/bloghoax/sonyvaio.jpg)

Mengapa begitu? Bukankah banyak orang yang berpendapat bahwa suku-suku yang ada di Papua adalah suku yang tertinggal, yang tidak mengenal peradaban? Sesungguhnya, pendapat kebanyakan ini lah yang saya anggap salah. Orang Papua adalah orang yang beradab karena mereka sudah membangun peradabannya sendiri. Masalah kita adalah, kita merasa sebagai mayoritas kemudian merasa nilai yang kita anut pasti benar untuk semua orang. Nilai seperti berpakaian, dan segala macamnya kita anggap sebagai beradab. Sedangkan, tidak berpakaian kita nilai sebagai ketertinggalan. Jika pendapat seperti ini dipertahankan, maka yang ada adalah penjajahan budaya antara orang berpakaian dengan suku yang tidak berpakaian.

Perlu diketahui, di banyak suku Papua mereka memang tidak berpakaian. Suatu hari di tahun 2007 saya pernah berbincang dengan seorang Papua (Maaf Bapak, saya lupa nama Bapak) yang datang ke UI Depok. Dalam perbincangan tersebut, dia berkata bahwa banyak orang Papua yang merasa dijajah di Indonesia. Ia kemudian menyatakan bahwa orang Dani (Salah satu suku di Papua) sebenarnya telanjang tanpa memakai apa-apa kecuali tato-tato yang mereka buat dan koteka. Kemudian, pada orde baru, pemerintah menyuruh yang perempuan memakai celana rumbai-rumbai. Hal ini sebenarnya telah menyinggung tradisi dan budaya asli suku Dani. Oleh karena itu mereka banyak yang terlibat dengan OPM.

Tidak hanya itu, upaya untuk ‘memakaikan baju’ ke orang-orang pedalaman Papua juga pernah dilakukan, tapi hal itu tidak berhasil karena setelah mereka dipaksa memakai baju, terdapat wabah penyakit yang terjadi akibat mereka memakai baju, tetapi mereka tidak mengenal dan tidak mau mandi dengan sabun mandi karena itu merusak alamnya serta mereka tidak bisa mencuci pakaian yang mereka kenakan. Sehingga, akhirnya kepala suku mereka memerintahkan mereka melepas dan membakar pakaian mereka.

Apa inti dari tulisan ini? Intinya adalah, kita harus lepas dari kesombongan orang kota dan menghormati mereka yang minoritas. Kita harus menghormati tradisi, nilai, dan budaya mereka. Kembali ke perdebatan RUU APP, saya ingin berkata kepada anda semua para fndamentalis Islam bahwa Islam adalah agama damai yang rasional. Islam bukanlah agama yang memaksa. Jadi, janganlah paksakan RUU APP yang sangat kental keradikal-Islamannya ini di indonesia. Jika Memang anda ingin mendirikan Syariah Islam dalam versi anda, buatlah negara sendiri. Negara ini adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan Negara Islam.

8 comments on “Siapa yang Beradab?

  1. Singal berkata:

    Saya tonton juga perdebatan itu, dan saya sangat setuju dengan postingan ini. Orang papua pada dasarnya terganggu oleh kita, oleh baju, oleh televisi dan lain-lain. Kesenangan dan kebahagiaan mereka kita ganggu dengan ukuran kita, sungguh kita sangat munafik.
    Salah satu contoh real, ketika seseorang “teman” menceritakan bahwa beberapa suku ketinggalan dan primitif ada jawaban tegas dan menghentak dari seorang “orang kaya, maju pres. dir. perusahaan terkenal dan bukan bangsa kita”, what you mean primitives, really, they are happier than us, I am with neck tie and beautiful jacket actually have no freedom, I am a slave, slave for many thing, and they are? yes! actually they are the happiest people in this bloody earth.
    Mereka lebih bahagia dari kita, cuma kita beri penderitaan sama mereka…sadarlah.

  2. gntong berkata:

    Benar sekali, tapi sayangnya masih banyak orang munafik yang “sok beradab” yang merasa harus membawa peradabannya untuk membunuh peradaban lain.

  3. dayu berkata:

    q merasa bangga pada suku ini bisa pertahankan saya juga setuju dengan bgt indonesia lebh dikenal mancanegara layaknya bali hidup indonesia…stuju bgt!!

  4. erol berkata:

    smoga kita diberkahi dng hikmat dan kebijaksanaan dari Tuhan Yang Maha esa sehingga kita diberikan hati kemanusian yang beradap serta menjunjung tinggi nilai2 bhineka tunggal ika demi persatuan dan kesatuan bangsa dan menghadirkan kehidupan sosial yang lebih baik bagi anak2 bangsa. sy sangat setujuh dng postingan ini. yang tidak setujuh harus berani katakan untuk sanggup mengubah pancasila dulu, baru bilang tidak setujuh. ok……….

  5. bojang berkata:

    ai sudah lah,.. apa yg mereka rebut kan tdk ada hasilnya,.. di meja sidang mereka ribut,. dibawah meja mereka jabat tangan,..malahan sidang di perlama,agar insentif,, sidang tambah banyak,,…,, hasilnya sampai sekarang tidak ada yg samapai pada tujuan,.. wajar negara, kita di juluki gudang kkn,,,,..yah di atas berteriak kita harus jujur adil,.. mana dak usah jauh-jauh ingin melamar kerja ajah kalau tidak ada yg orang dalam manah bisa,.. misal jadi PNS yah kan itu yg terjadi,..lobi-lobi,.. jadi mana bisa itu jalan,. mau RUU.. UU,. apalah,. Kepres,. sama saja hanya di buat untuk kepentingan dirinya,..,..dan kelompoknya,.yg lebih para yg hanya bisa protes,..begitu di atas,, toh sama saja dng yg perna di protes,………..di makan keadilan ?

  6. anjieya berkata:

    gan….sorry commentnya mlenceng, wa cuma pengen comment gamarnya aja. wa mpe sekarang msh ngakak liat gambar itu.

  7. BETUL NKRI ITU 1 BUKAN 5 SELAYAKNYA KITA SALING MENGHORMATI DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA…dARI ACEH SAMPAI PAPUA ITU NKRI SALAM SUKSES

  8. KIta Saling Menghormati Dlm Beragama Jangan Paksakan Ini Negara PACASILA. sAYA SUKA BAHASAN DIATAS

Tinggalkan Balasan ke Singal Batalkan balasan